Ikan bakar Warung Sawah Iboe Karangrayung. (Badiatul Muchlisin Asti) |
Hari itu, Ahad (22/12/2024), sudah musim liburan sekolah. Jadi harusnya kami bisa berkumpul dengan ketiga anak kami. Tapi, anak saya yang ada di rumah hanya Hanum, ragil saya. Sedang kakaknya, Mumtaz, belum boleh pulang. Sesuai peraturan pondok pesantrennya, Mumtaz baru boleh pulang Sabtu (28/12/2024). Sedang kakak barepnya, Bina, memang sudah pulang dari liburan kuliahnya, tapi Ahad itu ia sedang ikut acara keluarga ke Jogja.
Praktis, di rumah hanya ada kami bertiga: saya, istri, dan
Hanum. Karena free tak ada acara, kami bertiga merencanakan kulineran
sembari makan siang. Karena cukup lama tak makan ikan bakar, kami memutuskan
untuk berburu ikan bakar.
Kami sebenarnya punya kuliner kesukaan masing-masing. Tapi,
ada kuliner-kuliner yang kami sepakati—kalau bahasa ilmu hadisnya muttafaq
alaihi—sebagai kuliner favorit keluarga. Selain ayam bakar, ada ikan bakar
yang masuk list kuliner favorit kami.
Tapi hari itu, kami ingin berburu ikan bakar di rumah makan
yang kami belum pernah makan bersama di situ. Atas ide istri, kami bertolak
menuju ke Rumah Makan dan Pemancingan Nirmala yang berada di Jalan Truko Raya,
Desa Werdoyo, Kecamatan Godong. Istri pernah makan di situ bersama teman-teman
gurunya.
Saat sampai di situ, suasana sepi. Padahal jam makan siang.
Rumah makannya bagus. Di tengah areal persawahan yang otomatis view-nya
juga okey. Banyak gazebo-gazebo yang mengasyikkan sebenarnya sebagai jujugan
makan untuk keluarga. Hanya saja, saat kami masuk dan menuju tempat pemesanan,
diinformasikan kalau ikannya lagi kosong.
“Yang ready ayam dan bebek pak,” katanya.
Dalam hati heran juga, rumah makan yang sekaligus pemacingan kok menu ikannya kosong.
Waroeng Sawah Iboe dan Pemancingan beralamat di Sumber Barat, Karangrayung. (Badiatul Muchlisin Asti) |
Hmm, kami pun memutuskan tak jadi pesan. Kami segera mencari
alternatif rumah makan yang lain yang sedia ikan bakar. Akhirnya, rumah makan
bernama Warung Sawah Iboe dan Pemancingan di Karangrayung (bisa search
di google alamatnya) yang kami tuju. Sudah lain kecamatan. Agak lumayan jauh
juga. Tapi ya tak apa, idhep-idhep menambah daftar target kulineran
kami.
Sesampai di lokasi, hujan turun rintik-rintik. Kami segera
masuk ke lokasi warung dan menuju ke tempat pemesanan. Tak jauh dari tempat
pemesanan, saya melihat banyak orang yang sedang mancing di kolam pemancingan.
Namanya juga tempat pemancingan haha...
Banyak bapak-bapak yang mancing di pemancingan Warung Sawah Iboe Karangrayung. (Badiatul Muchlisin Asti) |
Setelah sekian lama menunggu, akhirnya datang juga pesanan
kami. Tiga ekor ikan nila bakar dan satu bakul nasi untuk tiga orang—meski
sebenarnya cukup untuk empat orang. Minumnya teh hangat dan jeruk hangat,
sementara saya cukup air mineral yang saya bawa dari rumah. Kami pun segera
cuci tangan sebelum menyantapnya.
Bersiap menikmati ikan nila bakar yang enak. (Badiatul Muchlisin Asti) |
Ini pertanyaan standar ketika saya baru pertama kali
mencicipi menu di sebuah rumah makan. Untuk menu ikan bakar, yang pertama kali
saya cicipi tentu ikan bakarnya. Ikan bakar enak, hemat saya, berasal dari ikan
segar yang ikannya baru diambil dari kolam begitu ada pemesanan. Meski tidak
selalu begitu. Karena kepiawaian meracik bumbu dan mengolah ikan juga menjadi
pertaruhan untuk menghasilkan cita rasa ikan bakar yang lezat.
Dan setelah mencicipi, saya menilai ikan bakar Waroeng Sawah Iboe masuk
radar enak di lidah saya, sehingga bagi saya layak menjadi jujugan bagi penggemar
ikan bakar. Cita rasanya manis-gurih khas ikan bakar pada umumnya. Sambalnya?
Tidak mengecewakan alias cukup enak.
Gazebo besar berbentuk joglo tempat kami makan di Warung Sawah Iboe, Karangrayung. (Badiatul Muchlisin Asti) |
Bagi saya, paduan ikan bakar enak dan sambal yang juga enak itu signifikan banget sebagai garansi agar pengunjung repeat order alias bakal datang lagi.
Sayangnya, saat kami datang pada hari Ahad itu, persediaan
kelengkapan menu banyak yang kosong. Kami biasa menyantap ikan bakar dengan
sayur asem atau ca kangkung. Tapi saat itu, sedang kosong. Tapi tak apalah,
setidaknya keinginan kami kulineran ikan bakar hari itu telah tertunaikan.
Bagi yang sedang perjalanan menuju Juwangi, Boyolali, atau sedang berada di Karangrayung—sebuah kecamatan di Kabupaten Grobogan yang berbatasan langsung dengan wilayah Kabupaten Boyolali, silakan mampir ke warung ini dan menikmati sajian menu ikan bakarnya yang enak.